PUSLING SMKING BANGKITKAN BUDAYA LITERASI SISWA

Rabu, 27 November 2019 ~ Oleh RANIN NABILA ~ Dilihat 2554 Kali

PUSLING SMK1NG (perpustakaan keliling  SMKN 1 NGULING) merupakan salah satu program  yang di cetuskan oleh kepala perpustakaan SMKN 1 NGULING sebagai salah satu cara untuk membangkitkan budaya literasi siswa. Program ini diresmikan bersamaan dengan hari anak internasional dengan kegiatan “sehari belajar di luar kelas”

                Melalui kegiatan ini pihak SMK berharap bahwa semua siswa-siswi dapat merasakan program belajar yang lebih menyenangkan dan dikemas secara ringan. Kami juga kembali memperkenalkan dan mempopulerkan kembali permainan tradisional yang mulai langkah dan jarang di mainkan sebagai warisan budaya Indonesia.

                PUSLING sendiri biasa di operasikan pada saat jam istirahat setiap harinya. Ada petugas perpustakaan yang membawa dan mengedarkan gerobak pusling di titik yang sudah ditentukan seperti kantin,bengkel jurusan,koperasi,dan tempat-tempat strategis lainnya. peraturan peminjaman buku berdasarkan jenis buku dibedakan menjadi dua yaitu: pertama, peraturan  peminjaman untuk buku dengan jenis ilmu pengetahuan dan referensi ataupun buku tata bahasa hanya dapat dibaca ditempat. Yang artinya jika kita ingin meminjam buku tersebut kita hanya dapat membacanya selama satu hari peminjaman saja dan ketika bel pulang berbunyi buku harus dikembalikan ke pusat pusling yang berada di ruang perpustakaan sendiri. Dan peraturan  peminjaman yang kedua yakni untuk buku yang bergenre ringan seperti komik,novel,kumpulan syair dan puisi buku dapat di baca ditempat dan dapat pula dipinjam untuk dibawa dan dibaca dirumah. Dengan catatan semua buku yang di bawa pulang harus dikembalikan dalam jangka waktu 3 hari saja dan dapat dilakukan system perpanjang peminjaman.

                Nah inilah sekilas info tentang PUSLING dan juga system operasional yang berlaku. Untuk semua warga SMKN 1 NGULING jangan lupa untuk mengunjungi PUSLING di tempat yang sudah kami plot sebelumnya. Tumbuhkan budaya literasi sejak dini sebagai jendela pengetahuan.